Liburan adalah hal yang paling ditunggu oleh hampir semua orang, terutama orang kantoran yang punya rutinitas 9 -5. Sebagai orang kantoran, ada libur agak panjang seperti liburan Idul Adha 2015 ini adalah anugrah, tinggal ambil cuti sehari, bisa dapat hari libur yang agak panjang.
Berhubung saya ini orang kantoran, jadi saya memutuskan untuk berlibur kesuatu daerah yang bikin orang selalu pengen balik lagi. Nama daerah yang depannya Jogja belakangnya Karta, mungkin kalian bisa menebaknya.
Sudah menjadi kebiasaan kalau mau main seperti itu, saya cari-cari hotel terlebih dahulu, selain mencegah kita luntang lantung gak jelas di kota orang, juga untuk menyesuaikan kemampuan ekonomi kita terhadap harga sewa kamar hotel, karena kita gamau kalau kita datang, lalu yang tersisa hanya hotel di kawasan afrika, karena itu mahal sekali.
Langsung ke intinya, saya pesen kamar hotel lewat situs portal bernama agoda, iya agoda.com yang itu, sudah beberapa kali saya booking kamar disana, dan tidak ada masalah. Tapi kemarin tuh terjadi keanehan waktu saya booking kamar, yang pertama, pembayarannya hanya bisa pakai kartu kredit dan tidak ada pilihan pembayaran menggunakan Paypal, padahal biasanya saya menggunakan Paypal untuk pembayaran. Yang kedua, saya tidak mendapat voucher hotel, dan hanya mendapat nomor booking, karena biasanya jika booking lewat agoda, selalu ada voucher hotel berformat pdf.
Ketika melakukan check-in sebetulnya tidak ada masalah, hanya petugasnya terlihat bingung, waktu saya bilang saya sudah lewat agoda.com, sampai ketika pagi hari, ada yang konfirmasi ke saya, kalau hotel itu tidak berafiliasi dengan agoda.com, dan hanya berafiliasi dengan booking.com. Saya kaget dan heran kalau tidak berafiliasi, bagaimana bisa hotel itu muncul di halaman agoda.com? Pihak hotel menjelaskan itu jadi semacam stategi marketing mereka, meminta pembayaran untuk kamar hotel secara langsung, dengan catatan jika ada tagihan kartu kredit untuk pembayaran hotel, nanti ditransfer balik.
Rasanya aneh, situs portal sebesar agoda.com punya strategi marketing seperti itu. Strategi marketing yang membuat pelanggan merasa membayar double. Strategi marketing macam apa itu? Agoda situs yang besar dan harusnya mempunyai strategi marketing lebih cerdas, sehingga tidak membingungkan pihak hotel, terlebih-lebih pihak hotel.
Mungkin saya harus mencari situs yang lebih baik, yang tidak “menjebak” pelanggannya dengan alasan strategi marketing, dan tetap bisa memberikan harga yang lebih murah tentunya.
Nb: sebetulnya saya ingin komplain langsung ke agodanya, tapi saya gak nemu link kontaknya, ada sih via telepon, tapi males ah kalo harus ngomong. Jadi saya komplain disini ajah.